Pemaparan dan pembahasan laporan antara Hasil Riset Unggulan Daerah (RUD) Kabupaten Kebumen 2021

Pemaparan dan pembahasan laporan antara Hasil Riset Unggulan Daerah (RUD) Kabupaten Kebumen 2021
Hadir Sekretaris Bappeda, secara daring tim pakar antara lain Prof.Dr.Suliyanto, SE, MM dari Unsoed; Fuad,M.Si,Ph.D dari Undip dan Boyke Rudy Purnomo, SE,MM, Ph.D.CFP dari UGM., via zoom meeting diruang rapat Bappeda (8/9).
Pemaparan anatar lain oleh Apt.Yuhansyah Nurfauzi, M.Si dengan judul penelitian Pengembangan Model Pelatihan Produk Kreatif Berbasis Minyak Atsiri Untuk Smk Farmasi Pada Era Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Kebumen; Syarif Hidayatuloh, ST.,MT dengan judul penelitian Pengembangan Sistem Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah Berbasis Internet of Things Menuju Smart Asset Management System Di Kabupaten Kebumen; dan Dr.M. Rizal Taufikurahman, S.Pt.,M.Si dengan judul penelitian Sistem Informasi Penyimpanan Dan Pemasaran Cabai Berbasis Web Pada Sistem Resi Gudang Di Kabupaten Kebumen.
Salah satu yang menarik adalah Sistem Informasi Penyimpanan Dan Pemasaran Cabai Berbasis Web Pada Sistem Resi Gudang Di Kabupaten Kebumen. Dimana pada saat ini terjadi panen cabai yang cukup banyak dengan harga menjadi anjlok, sedang disisi lain dimasa pandemi yang memperparah pasaran. Apa yang dipaparkan oleh Dr.M. Rizal Taufikurahman, S.Pt.,M.Si berawal dari sifat dasar cabai yang mudah rusak yang membuat petani tidak memiliki pilihan selain menjual produknya segera setelah panen. konsekuensi dari hal ini adalah turunnya harga secara drastis sebagai akibat dari adanya penawaran yang berlebihan. petani diharapkan pada dilema dimana seharusnya peningkatan jumlah produksi diharapkan akan menambah pemasukan yang diperoleh dan meningkatkan kesejahteraan petani, namun justru malah menjadikan harga yang semakin anjlok. hal ini tentu saja sangat merugikan petani, dan tidak sejalan dengan tujuan awal dimana pemilihan komoditas ini adalah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani. Menurut Taufikurahman, et al. (2020) fluktuasi harga cabai terjadi karena sistem pasar yang tidak sempurna sehingga petani tidak mampu menentukan harga terutama saat panen raya. informasi harga cabai di tingkat petani sangat cepat berubah dan petani tidak mampu mengaksesnya. distribusi yang cepat anatara petani dan pengepul diakibatkan oleh pengetahuan petani yang rendah dalam pascapanen cabai dan juga dari sisi kelembagaannya petani tidak memanfaatkan sub terminal agribisnis ataupun pasar lelang yang ada di Kebumen.Cabai memiliki harga yang fluktuatif mengindikasikan adanya rantai pasok yang tidak efesien (rani,et al,2019). oleh karenanya diperlukan sistem informasi pemasaran agar memperpendek rantai pemasaran cabai yang selanjutnya mencapai efisiensi pemasaran cabai.