Rakor Pembahasan Penyusunan Indeks Kesalehan Sosial

Rakor Pembahasan Penyusunan Indeks Kesalehan Sosial
Rencana Penelitian Studi Indeks Kesalehan Sosial (IKS) ini diadakan dalam rangka mendukung pencapaian visi Bupati terpilih mewujudkan Kabupaten Kebumen Semakin Sejahtera, Mandiri, Berahlak, bersama rakyat, guna mendukung pencapaian tagline atau semboyan Kebumen Beriman.
Hadir di ruang rapat Bappeda, Sekretaris, Kabid Perencanaan dan Penelitian dan Pengembangan, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bagian Kesra Setda, Kemenag, IAINU, UMNU, Stikes Muhammadiyah Gombong, PCNU, PD Muhammadiyah, MUI, STTM Kebumen dan secara pribadi KH Mudhofir, Kambalan Kebumen.
Studi Indeks Kesalehan Sosial, ini berangkat dari pesan universal setiap agama memiliki kesamaan pada aspek kebaikan terhadap sesama. Dalam Islam, misal mengenal istilah ibadah muta’addiyah dalam Islam dan Social Piety sebagai bentuk dari Godlines atau Jalan Tuhan dalam Kristen. Sama halnya juga umat Katolik juga diterangkan tentang Bonum Commune yang mengenalkan prinsip subsidiaritas atau saling membantu. Sedangkan, dalam ajaran Hindu mengenal Strada dan Bakti. Pesan kebaikan terhadap sesama juga ditemukan dalam Sad Paramitha atau enam perbuatan luhur dalam ajaran Buddha. Tak hanya itu, ajaran Kebajikan melalui hubungan manusia dan alam (Di) dan manusia dengan manusia (Ren) juga ditemukan dalam Konghucu.
IKS ini diadakan dalam rangka mendukung pencapaian visi Bupati terpilih, seperti membangun kesalehan sosial. Kesalehan sosial juga dibangun dari pengetahuan tentang kesalehan sosial itu sendiri, misalnya bersikap sopan santun, menjaga keluhuran budaya, sikap termasuk melestarikan lingkungan hidup, sikap peduli dan sikap adil. Secara struktural, Kementerian Agama RI juga berperan dalam membangun kesalehan sosial itu, yakni mendorong orang taat kepada peraturan pemerintah, UUD, NKRI dan tunduk pada peraturan daerah.